Friday, May 24, 2013

Lautandhana Daily View 24 Mei 2013

IHSG kemarin ditutup melemah cukup signifikan sebesar 1,7% di level 5.121,4 terseret kejutan arus koreksi bursa Nikkei akibat lonjakan yield obligasi. Keseluruhan sektoral IHSG serempak terkena tekanan jual akibat sell on news investor dipimpin koreksi saham-saham sektoral pertambangan, property dan perdagangan. Ditambahkan pula, data manufaktur China berkontraksi di Mei pertama kalinya dalam tujuh bulan turut serta mengerek koreksi bursa regional. Investor asing langsung membukukan transaksi net sell senilai Rp 721 miliar. Saham-saham top gainers di antaranya Taisho (SQBI) naik Rp 21.500 ke Rp 260.000, Gowa Makassar (GMTD) naik Rp 1.750 ke Rp 10.650, Unilever (UNVR) naik Rp 750 ke Rp 31.600, dan Goodyear (GDYR) naik Rp 700 ke Rp 24.200; sedangkan saham-saham top losers antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 2.250 ke Rp 53.350, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 1.850 ke Rp 31.100, Bukit Asam (PTBA) turun Rp 1.050 ke Rp 13.900, dan Inovisi (INVS) turun Rp 800 ke Rp 6.200.

Terkontraksinya data manufaktur China di bulan Mei juga menyeret turun pergerakan bursa AS semalam namun dalam rentang yang cukup tipis. Saham Sempra Energy and Ralph Lauren Corp. anjlok 2,3% akibat luputnya proyeksi perseroan dengan estimasi analis sedangkan saham Ford Motor Co. melemah 1,1% pasca pengumuman rencana penutupan pabrik mobilnya di Australia pada October 2016. Indeks S&P 500 melemah 0,3% ditutup pada level 1.650,5 sedangkan Dow Jones dan Nasdaq ditutup cenderung flat masing-masing di level 15.294,5 dan 3.459,4. Sementara itu, bursa Eropa ditutup terkoreksi cukup signifikan pasca sinyal dihentikannya program stimulus The Fed jika pasar tenaga kerja AS semakin membaik. Indeks DJ Euro Stoxx dan FTSE 100 melemah 2,1% masing-masing ditutup pada level 2.776,8 dan 6.696,8.

IHSG hari ini kami perkirakan bergerak terbatas dan fluktuatif. Saham pilihan kami, antara lain: SMGR, ASII, KIJA, BKSL dan DGIK.

No comments:

Post a Comment