Thursday, February 21, 2013

Lautandhana Daily View 21 February 2013

Pasca koreksi sesaat, IHSG kemarin kembali membukukan rekor penutupan all time high baru di level 4.634,5 ditopang aksi selektif buy investor atas saham-saham unggulan dan lapis kedua terutama di sektoral konstruksi dan perkebunan. Investor asing membukukan transaksi net buy senilai Rp 276 miliar. Saham-saham top gainers di antaranya Matahari (LPPF) naik Rp 675 ke Rp 3.375, Surya Toto (TOTO) naik Rp 550 ke Rp 7.200, Lionmesh (LMSH) naik Rp 500 ke Rp 14.000, dan Unilever (UNVR) naik Rp 450 ke Rp 23.200; sedangkan saham-saham top losers antara lain HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 1.000 ke Rp 73.000, Inovisi (INVS) turun Rp 550 ke Rp 7.250, Asahimas (AMFG) turun Rp 400 ke Rp 7.800, dan Fast Food (FAST) turun Rp 250 ke Rp 12.700.

Bursa AS semalam ditutup terkoreksi cukup dalam akibat adanya perdebatan mengenai stimulus fiscal lanjutan dari The Fed dan anjloknya saham Apple setelah supplier terbesarnya Foxconn membatalkan rencana rekrutmen karyawan baru di China hingga Maret mendatang pasca para pekerja sudah mulai kembali bekerja setalah libur Imlek. Indeks Dow Jones, S&P 500 dan Nasdaq masing-masing ditutup pada level 13.927,5 (-0,8%); 1.512,0 (-1,2%) dan 3.164,4 (-1,5%). Sementara itu, bursa Eropa cenderung ditutup bervariasi dimana indeks FTSE menguat terbatas 0,3% berada di level 6.395,4 sedangkan indeks DJ Euro Stoxx -0,8% ditutup pada level 2.640,4.

Untuk IHSG hari ini kami perkirakan bergerak sideways terbatas diwarnai profit taking investor. Katalis domestic adalah release kinerja keuangan emiten 2012 masih menjadi katalis utama pergerakan IHSG. Saham pilihan kami, antara lain: BMRI, WIKA, ADHI, KLBF, SMGR, JSMR dan PGAS.

No comments:

Post a Comment