LOTS Trading Club™ | lots.co.id
Lautandhana Securindo |
YJ
Kemarin IHSG terkoreksi tajam
merespon penurunan signifikan indeks Dow Jones malam sebelumnya dan sebagai
refleksi dari akumulasi kekhawatiran investor atas kecenderungan negatif makro
domestik. Namun apakah market memang telah begitu mengkhawatirkan sehingga
potensi berlanjutnya rally segera berakhir?
Beberapa pendapat yang dikemukakan
oleh riset house asing seperti Morgan Stanley dan CLSA tidak menunjukkan urgensi
untuk berubah menjadi bearish. Morgan Stanley menilai emiten Indonesia
memiliki kinerja keuangan yang paling baik di ASEAN dan akan melakukan pembelian
saat market tertekan karena faktor makro.
Adapun CLSA menganggap concern
atas meningkatnya inflasi dan prospek naiknya suku bunga tidak berdampak besar
pada sektor properti secara riil dan juga merekomen buy on weakness saham
properti dan konstruksi.
Kemudian apa yang dilakukan bank
sentral Jepang (BoJ) kemarin dengan mengucurkan stimulus US$1,4 triliun atau
paling agresif sepanjang sejarah kembali mengangkat sentimen market yang sempat
terganggu oleh melemahnya data makro Amerika.
Dengan hampir semua negara masih
mempertahankan kebijakan moneter yang sangat longgar untuk mendepresiasikan mata
uangnya, akankah Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan
dalam waktu dekat? Itu adalah pekerjaan rumah BI yang harus segera dituntaskan
karena suku bunga riil saat ini telah berubah negatif dengan naiknya inflasi
diatas level BI Rate.
Buy on Weakness MAIN, ADHI, DGIK,
BSDE dan SMRA. Trading Buy BKSL, MLPL dan VIVA.
No comments:
Post a Comment