LOTS Trading Club™ | lots.co.id
Lautandhana Securindo | YJ
Kemarin
telah kita saksikan bersama bahwa saham-saham properti berterbangan,
seperti BKSL, LPCK, DILD, APLN atau MTLA. Dan sebelum ini, sejak lama
saham ASRI, BSDE, SSIA atau BEST juga mengalami rally panjang. Untuk
mencerna fenomena ini, harus melalui pemahaman siklus besar industri
properti tanah air.
Menurut riset Bank Indonesia, siklus
industri properti kita mengalami booming dan peak di tahun 1996, 2005
dan diprediksi pada 2014 nanti. Saat ini kita dalam periode booming
menuju peak di 2014. Hal ini terkait dengan era suku bunga teramat murah
yang diterapkan bank sentral (hampir semua negara)sejak krisis
menyerang di 2008.
Untuk 2013 suku bunga rasanya belum akan
segera naik (atau lebih pastinya belum akan naik agresif). Tapi memasuki
2014 akan lebih clear melihat kemana trend suku bunga akan bergerak.
Karena pada saat itu ekonomi dunia, terutama Amerika, rasanya sudah
cukup kuat untuk menerima kenaikan Fed fund rates sekaligus akhir dari
stimulus QE3 seperti telah diindikasikan oleh The Fed.
Periode
booming industri properti (yang sensitif dengan perubahan suku bunga)
akan segera berakhir. Entah mulai akhir 2013, awal 2014 atau mungkin
baru pada pertengahan 2014 nanti. Tapi apakah bursa secara keseluruhan
juga akan segera berbalik bearish? Nah untuk mencerna bagian yang ini,
harus dilihat dari siklus pasar finansial yang erat kaitannya dengan
aliran dana portfolio global.
Siklus industri finansial dunia akan bergerak dengan arah seperti ini:
BOND
MARKET (era krisis) --» STOCK MARKET (era recovery) --» COMMODITIES
MARKET (era booming ekonomi) --» kembali lagi ke BOND MARKET.
Bagi
member LTC yang pernah mengikuti free seminar LOTS, penjelasan detil
dari siklus ini ada dalam materi seminar "Intermarket Correlation".
Yang
kita lihat saat ini di bond market masih terus mengalami rally. Baru
sebagian kecil dana telah berpindah dari bond market ke stock market.
Dan bayangkan, terdapat €1,5 triliun dan sekitar $3,1 triliun dana
stimulus bank sentral Eropa dan Amerika yang masih mengendap di bond
market atau treasuries.
Jadi, sejauh mata memandang belum
terlihat ada potensi bursa saham untuk berbalik menjadi bearish lagi.
Koreksi signifikan bisa saja terjadi, apakah itu pada Mei, Oktober atau
kapanpun market inginkan. Tapi bukan untuk bearish lagi. Trigger untuk
menjadi bearish, mungkin akan berasal dari China? Apapun itu, LTC siap
untuk memantau dan memberi peringatan sedini mungkin kepada semua
membernya.
me @ LOTS Trading Club (LTC)
No comments:
Post a Comment