Friday, March 08, 2013

Investor Reference 8 Mar 2013

LOTS Trading Club™ | lots.co.id
Lautandhana Securindo | YJ

Kemarin telah kita saksikan bersama bahwa saham-saham properti berterbangan, seperti BKSL, LPCK, DILD, APLN atau MTLA. Dan sebelum ini, sejak lama saham ASRI, BSDE, SSIA atau BEST juga mengalami rally panjang. Untuk mencerna fenomena ini, harus melalui pemahaman siklus besar industri properti tanah air.

Menurut riset Bank Indonesia, siklus industri properti kita mengalami booming dan peak di tahun 1996, 2005 dan diprediksi pada 2014 nanti. Saat ini kita dalam periode booming menuju peak di 2014. Hal ini terkait dengan era suku bunga teramat murah yang diterapkan bank sentral (hampir semua negara)sejak krisis menyerang di 2008.

Untuk 2013 suku bunga rasanya belum akan segera naik (atau lebih pastinya belum akan naik agresif). Tapi memasuki 2014 akan lebih clear melihat kemana trend suku bunga akan bergerak. Karena pada saat itu ekonomi dunia, terutama Amerika, rasanya sudah cukup kuat untuk menerima kenaikan Fed fund rates sekaligus akhir dari stimulus QE3 seperti telah diindikasikan oleh The Fed.

Periode booming industri properti (yang sensitif dengan perubahan suku bunga) akan segera berakhir. Entah mulai akhir 2013, awal 2014 atau mungkin baru pada pertengahan 2014 nanti. Tapi apakah bursa secara keseluruhan juga akan segera berbalik bearish? Nah untuk mencerna bagian yang ini, harus dilihat dari siklus pasar finansial yang erat kaitannya dengan aliran dana portfolio global.

Siklus industri finansial dunia akan bergerak dengan arah seperti ini:

BOND MARKET (era krisis) --» STOCK MARKET (era recovery) --» COMMODITIES MARKET (era booming ekonomi) --» kembali lagi ke BOND MARKET.

Bagi member LTC yang pernah mengikuti free seminar LOTS, penjelasan detil dari siklus ini ada dalam materi seminar "Intermarket Correlation".

Yang kita lihat saat ini di bond market masih terus mengalami rally. Baru sebagian kecil dana telah berpindah dari bond market ke stock market. Dan bayangkan, terdapat €1,5 triliun dan sekitar $3,1 triliun dana stimulus bank sentral Eropa dan Amerika yang masih mengendap di bond market atau treasuries.

Jadi, sejauh mata memandang belum terlihat ada potensi bursa saham untuk berbalik menjadi bearish lagi. Koreksi signifikan bisa saja terjadi, apakah itu pada Mei, Oktober atau kapanpun market inginkan. Tapi bukan untuk bearish lagi. Trigger untuk menjadi bearish, mungkin akan berasal dari China? Apapun itu, LTC siap untuk memantau dan memberi peringatan sedini mungkin kepada semua membernya.
me @ LOTS Trading Club (LTC)

No comments:

Post a Comment