Tuesday, June 25, 2013

Lautandhana Daily View 25 Juni 2013

IHSG awal pekan ditutup kembali terkoreksi cukup dalam sebesar 1,9% pada level 4.429,5 tertekan oleh sentiment dihentikannya penyaluran kredit perbankan di China akibat kenaikan suku bunga dalam dua pekan terakhir sehingga muncul krisis likuiditas perbankan China. Keseluruhan sektoral IHSG tak luput dari aksi tekanan jual investor dipimpin oleh anjloknya saham-saham sektoral property, perdagangan, pertambangan dan industry dasar. Saham-saham jajaran top gainers di antaranya Inovisi (INVS) naik Rp 700 ke Rp 6.750, Lionmesh (LMSH) naik Rp 500 ke Rp 10.000, Acset (ACST) naik Rp 325 ke Rp 2.825, dan Indofood CBP (ICBP) naik Rp 250 ke Rp 10.750; sedangkan saham-saham kategori top losers antara lain Mayora (MYOR) turun Rp 2.150 ke Rp 28.500, Sarana Menara (TOWR) turun Rp 1.500 ke Rp 24.500, Indocement (INTP) turun Rp 950 ke Rp 21.450, dan Unilever (UNVR) turun Rp 850 ke Rp 26.400.

 Kekhawatiran atas krisis likuiditas China mendorong terjadinya panic sell yang juga melanda bursa saham AS dan Eropa di awal pekan untuk ditutup serentak terkoreksi. Bursa saham China sendiri ditutup anjlok signifikan hingga ke level 1.963,2 (-5,3%). Saham sektoral perbankan AS memimpin laju koreksi indeks dimana saham Bank of America Corp. dan Citigroup Inc. turun lebih dari 3% sedangkan saham Apple Inc. anjlok 2,7% pasca diturunkannya target price oleh  Jefferies & Co. Indeks Dow Jones, S&P 500 dan Nasdaq melemah masing-masing ke level 14.659,6 (-0,9%), 1.573,1 (-1,2%) dan 3.320,8 (-1,1%). Pun demikian dengan indeks FTSE 100 dan DJ Euro Stoxx yang masing-masing juga ditutup terkoreksi tajam sebesar 1,4% dan 1,5% ke level 6.029,1 dan 2.511,8.
 
IHSG kami perkirakan masih cenderung mengikuti pergerakan melemah bursa regional namun berpotensi rebound terbatas.  Saham pilihan kami antara lain: SMGR dan ASII.

No comments:

Post a Comment