Monday, May 06, 2013

Lautandhana Daily View 06 Mei 2013

IHSG akhir pekan ditutup terkoreksi cukup dalam sebesar 1,4% pada level 4.925,5 dipimpin oleh massivenya panic sell investor sebagai akibat diturunkannya outlook rating surat utang Indonesia oleh Standard&Poors dari BB+ positive menjadi BB+ stable ditengah ragu-ragunya pemerintah dalam mengambil kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi. Tekanan jual melanda saham-saham di hampir keseluruhan sektoral dipmpin oleh sektoral aneka industry, manufaktur dan infrastruktur. Sektoral berbasis consumer menjadi satu-satunya sektoral yang ditutup menguat. Investor asing merealisasikan transaksi net sell senilai Rp 822 miliar. Saham-saham top gainers di antaranya Multi Bintang (MLBI) naik Rp 50.000 ke Rp1,1 juta, Merck (MERK) naik Rp 32.000 ke Rp 192.000, Mayora (MYOR) naik Rp 800 ke Rp 31.500, dan Unilever (UNVR) naik Rp 600 ke Rp 25.900; sedangkan saham-saham kategori top losers antara lain Metropolitan Kentjana (MKPI) turun Rp 1.200 ke Rp Rp 6.000, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.050 ke Rp 49.950, Lion Metal (LION) turun Rp 1.000 ke Rp 13.000, dan Telkom (TLKM) turun Rp 500 ke Rp 11.300.

Akhir pekan lalu, bursa AS ditutup menguat rata-rata 1% didorong oleh data ketenagakerjaan April diatas ekspektasi ekonom dan indeks pengangguran secara tidak terduga turun ke level terendahnya. Indeks Dow Jones ditutup mendekati level 15.000 di level 14.973,96 (+1%) dipimpin oleh penguatan saham Caterpillar, Alcoa masing-masing menguat diatas 1,9% dan rally signifikan Kraft Food Group (+5,7%) pasca realisasi laba 1Q13 diatas ekspektasi. Data payroll AS di bulan April meningkat 165 ribu pekerja dibandingkan dengan data payroll Maret sebanyak 138 ribu pekerja sedangkan indeks pengangguran AS turun berada di level 7,5% (vs 7,6% di bulan Maret) yang merupakan level terendah sejak Desember 2008. Positifnya data ketenaga kerjaan AS ini turut mendongkrak penguatan akhir pekan Bursa Eropa dimana indeks DJ Euro Stoxx dan FTSE 100 menguat masing-masing ke level 2.763,7 (+1,6%) dan ke level 6.521,5 (+0,9%).

Sinyal positif dari berita ekonomi AS di akhir pekan dapat mendorong potensi teknikal rebound IHSG awal pekan, namun sisi domestic ragu-ragunya Pemerintah menaikkan BBM bersubsidi yang berdampak diturukannya rating surat utang Indonesia oleh S&P (dari BB+, outlook positive menjadi BB+ outlook stable) mengakibatkan pergerakan IHSG berfluktuatif terbatas. Saham pilihan kami, antara lain: SMGR, ASII, KLBF, TLKM, DGIK, BSDE, KIJA, BKSL dan BMRI.

No comments:

Post a Comment