Tuesday, March 05, 2013

Amerika Gagal Menghindari "Sequestration"

Keraguan investor atas upaya Congress menghentikan "sequestration" terbukti setelah Democrat dan Republic gagal bersepakat Jumat lalu. Dengan demikian, Obama harus melakukan pemangkasan belanja pemerintah sebesar US$85 miliar mulai Sabtu hingga 1 Oktober 2013 mendatang. Jumlah tersebut merupakan bagian dari total US$1,2 triliun yang harus dipangkas selama sembilan tahun kedepan sesuai mandat sequestration law.

Separuh dari porsi US$85 miliar tersebut akan keluar dari anggaran belanja Pentagon. Sisanya merupakan bagian dari berbagai program Obama dibidang pendidikan, kesehatan dan lainnya. IMF memprediksi bahwa GDP Amerika dapat melambat hingga 50 basis poin, namun bukan sesuatu yang akan menahan laju pertumbuhan ekonomi yang sedang dalam momentum positif.

Obama dalam pidatonya mengatakan tidak akan tinggal diam dan tetap berupaya menjaga momentum positif tersebut. Hari Minggu Obama mengajukan opsi untuk sejumlah program pemangkasan anggaran belanja yang dinilai lebih berdampak minimal terhadap perekonomian. 

Bagaimana Wall Street menanggapi hal ini? Secara kegagalan Congress telah menjadi ekspektasi luas dikalangan investor, Wall Street cukup tenang dan mencoba fokus pada data makro yang terus konsisten menunjukkan pemulihan ekonomi. ISM manufacturing index pada Februari naik ke 54.2 dari 53.1 di Januari. Angka tersebut merupakan yang tertinggi sejak Juni 2011 dan lebih baik dari prediksi ekonom yang turun menjadi 52.5.

Data makro lain seperti home sales, consumer spending, dan payroll juga secara konsisten menunjukkan pembaikan. Namun penguatan sentimen makro Amerika ini tidak diikuti oleh Eropa dan China yang cenderung struggle untuk mengangkat sentimen perekonomiannya. Angka pengangguran di 17 negara euro naik menjadi 11,9% pada Januari dari 11,8% di Desember. Sedangkan data manufaktur China melambat di Februari dengan turunnya PMI index ke level 50,1 dari 50,4 di Januari. 

China juga sangat sensitif dengan isu kenaikan harga propertinya. Untuk meredam laju kenaikan harga properti, pemerintah China menaikkan suku bunga dan persyaratan down payment kepemilikan rumah. Harga komoditas pun tertekan dengan isu yang berkembang dari Eropa dan China ini.

No comments:

Post a Comment