Tuesday, April 30, 2013

Stock Analysis 30 April 2013


Lautandhana Daily View 30 April 2013

Jelang pengumuman kenaikan BBM, IHSG awal pekan ditutup menguat sebesar 0,4% berada di level 4.999,75 ditopang aksi borong saham-saham lapis kedua terutama dipimpin oleh reboundnnya sektoral aneka industry, manufaktur dan inudstri dasar. Tekanan jual melanda saham-saham berbasis komoditas (pertambangan dan perkebunan) dan perdagangan sehingga ditutup terkoreksi. Investor asing akhirnya mencetak transaksi net buy senilai Rp 102,9 miliar. Saham-saham top gainers di antaranya HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 550 ke Rp 84.300, Indocement (INTP) naik Rp 350 ke Rp 25.500, Unilever (UNVR) naik Rp 250 ke Rp 23.000, dan Gowa Makassar (GMTD) naik Rp 250 ke Rp 1.270; sedangkan saham-saham top losers antara lain Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 1.650 ke Rp 36.600, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 650 ke Rp 49.350, Nipress (NIPS) turun Rp 550 ke Rp 8.250, dan Garda Tujuh (GBTO) turun Rp 525 ke Rp 3.425.

Bursa AS dalam perdagangan awal pekan ditutup serentak menguat didorong oleh hasil kinerja emiten 1Q13 diatas ekspektasi analis dan spekulasi dilanjutkannya program stimulus Bank Sentral serta meningkatnya belanja rumah tangga AS di bulan Maret sebesar 0,2%. Saham Apple meningkat 3% dipicu oleh pembagian dividend an rencana buyback saham. Tenet Healthcare Corp. melonjak 6.5% seiring dengan peningkatan pembayaran perawatan pasien dari Pemerintah; Actavis Inc. (ACT) and Valeant Pharmaceuticals International Inc. naik lebih dari 3.8% terkait dengan rencana merger. Sementara itu, bursa Eropa di awal pekan juga terjadi teknikal rebound dipicu oleh terbentuknya kabinet baru Italia dengan terpilihnya PM baru Enrico Letta dan sentiment positif AS. Indeks FTSE 100 dan DJ Euro Stoxx menguat masing-masing  0,5% dan 1,3% untuk ditutup pada level 6.458 dan 2.717,4.

IHSG hari ini kami perkirakan masih akan bergerak fluktuatif terbatas. Saham pilihan kami, antara lain: SMGR, ASII, KLBF dan TLKM.

Monday, April 29, 2013

Stock Analysis 29 April 2013


Lautandhana Daily View 29 April 2013

IHSG akhir pekan ditutup terkoreksi akibat aksi jual investor asing atas saham-saham yang sudah rally signifikan. Transaksi net sell asing senilai Rp 218 miliar. Saham-saham top gainers di antaranya Goodyear (GDYR) naik Rp 650 ke Rp 17.000, Lippo Insurance (LPGI) naik Rp 375 ke Rp 3.100, HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 250 ke Rp 83.750, dan Trikomsel (TRIO) naik Rp 200 ke Rp 1.900; sedangkan saham-saham kategori top losers antara lain United Tractor (UNTR) turun Rp 700 ke Rp 17.750, Telkom (TLKM) turun Rp 550 ke Rp 11.250, BCA (BBCA) turun Rp 350 ke Rp 10.750, dan Asahimas (AMFG) turun Rp 300 ke Rp 8.000.

Bursa AS di akhir pekan ditutup cenderung bervariasi flat seiring dengan melemahnya data-data ekonomi makro AS dimana pertumbuhan ekonomi AS di 1Q13 sedikit meleset dari konsensus para ekonom yang disurvei oleh Bloomberg. Indeks S&P 500 dan Nasdaq ditutup melemah terbatas masing-masing sebesar 0,2% dan 0,3% pada level 1.582,2 dan 3.279,3 sedangkan indeks DJIA menguat tipis 0,1% ditutup pada level 14.712,6. Sementara itu, bursa Eropa ditutup terkoreksi di akhir pekan akibat selloff emiten komoditas berbasis metal mining dan tidak bagusnya data ekonomi 1Q13 AS. Rio Tinto dan Anglo America Plc terkoreksi cukup dalam lebih dari 2,5%, leader jatuhnya saham-saham metal mining. Indeks FTSE 100 dan DJ Euro Stoxx melemah masing-masing 0,3% dan 0,8% ditutup pada level 6.426,4 dan 2.683,4.

IHSG hari ini kami perkirakan masih akan bergerak fluktuatif terbatas. Saham pilihan kami, antara lain: SMGR, ASII, KLBF dan TLKM.

Market Analysis 29 April 2013

Harga sudah beberapa hari konsisten menelusuri support uptrend line,semoga bisa tembus 4900,,maka bisa ke 5100 target pertama dan ke 5250 target ke 2..Disclaimer on

Friday, April 26, 2013

LOTS Free Seminar


Stock Analysis 26 April 2013


Lautandhana Daily View 26 April 2013

IHSG kemarin melawan arus penguatan bursa regional yang ditutup terkoreksi sebesar 0,3% di level 4.994,5 akibat adanya aksi profit taking investor atas saham-saham lapis kedua sektoral aneka industry. Saham sektoral perbankan masih ditutup menguat jelang pembagian dividen sehingga mamou menahan longsornya IHSG. Investor asing kemarin membukukan transaksi net sell Rp 377 miliar. Saham-saham jajaran top gainers di antaranya Surya TOTO (TOTO) naik Rp 900 ke Rp 8.400, Indofood CBP (ICBP) naik Rp 400 ke Rp 11.650, Panin Sekuritas (PANS) naik Rp 300 ke Rp 4.375, dan Lionmesh (LMSH) naik Rp 250 ke Rp 16.250; sedangkan sahamsaham kategori top losers antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 850 ke Rp 50.100, Indocement (INTP) turun Rp 550 ke Rp 25.000, Astra Internasional (ASII) turun Rp 450 ke Rp 7.350, dan Sumber Alfaria (AMRT) turun Rp 400 ke Rp 6.100.

Bursa AS semalam ditutup menguat terbatas dipicu oleh kinerja keuangan 1Q13 diatas ekspektasi analis dan membaiknya data pengangguran AS. Berdasarkan data dari Kementrian Tenaga Kerja AS, angka pengangguran mingguan di 26 April 2013 turun sebanyak 16.000 pengangguran menjadi sebanyak 339 ribu pengangguran, beat ekspektasi ekonomis yang diseurvei Bloomberg dengab rata-rata proyeksi sebanyak 350 ribu pengangguran. Akamai (AKAM) Technologies Inc. melonjak 18% sejalan dengan pendapatan dan laba perseroan beat proyeksi analis. Sementara itu, bursa Eropa melanjutkan rally nya untuk kemudian ditutup menguat terbatas dimana indeks FTSE 100 +0,2% dan DJ Euro Stoxx +0,1%. Lanjutan penguatan ini disebabkan laporan data GDP Inggris yang bertumbuh 0,3% di 1Q13 dari koreksi 0,3% di 4Q12 mengindikasikan pencegahan masa resesi ketiga sejak tahun 2008.

IHSG hari ini kami perkirakan masih akan bergerak fluktuatif terbatas. Saham pilihan kami, antara lain: SMGR, ASII, AISA dan BUMI.

Thursday, April 25, 2013

Lautandhana Daily View 25 April 2013

Penguatan saham-saham unggulan sektoral consumer memimpin laju penguatan IHSG yang ditutup pada level 5.011,6 (+0,7%) ditengah menguatnya bursa global. Investor asing membukukan transaksi net sell tipis senilai Rp 43 miliar. Saham-saham jajaran top gainers di antaranya Sumber Energi (ITMA) naik Rp 2.300 ke Rp 13.900, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 1.850 ke Rp 50.950, Indocement (INTP) naik Rp 450 ke Rp 25.550, dan Matahari (LPPF) naik Rp 350 ke Rp 12.000; sedangkan saham-saham kategori top losers antara lain HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 400 ke Rp 83.300, Asahimas (AMFG) turun Rp 300 ke Rp 8.400, Harum Energy (HRUM) turun Rp 175 ke Rp 4.500, dan Siantar (STTP) naik Rp 170 ke Rp 1.080..

Bursa AS semalam ditutup cenderung flat didorong oleh koreksi saham-saham unggulan akibat hasil 1Q13 yang tidak bagus. P&G terkoreksi 5,9% akibat hasil kinerja keuangan yang dibawah ekspektasi analis karena lonjakan biaya marketing dan fluktuatifnya kurs mata uang asing. Indeks S&P 500 dan Nasdaq ditutup flat masing-masing berada di level 1.578,8 dan 3.269,7 sedangkan indek Dow Jones ditutup menguat terbatas sebesar 0,4% pada level 14.676,3. Sementara itu, bursa Eropa ditutup menguat didorong oleh lelang obligasi Jerman bertenor 30 tahun dengan rata-rata yield sebesar 2,16%. Yield obligasi Italia zero coupon langsung turun menjadi 1,17% dari 1,75% di lelang bulan Maret. Indeks DJ Euro Stoxx menguat signifikan sebesar 1,5% ditutup pada level 2.702,1.

IHSG hari ini kami perkirakan masih akan bergerak fluktuatif terbatas. Saham pilihan kami, antara lain: SMGR, ASII, MLPL, MAIN, AISA dan BUMI.

Wednesday, April 17, 2013

Stock Analysis 17 April 2013


Lautandhana Daily View 17 April 2013

Pasca terkoreksi tajam dihari sebelumnya akibat panic sell berjatuhannya harga komoditas sejalan dengan melambatnya keonomi China serta bom Boston, IHSG kemarin ditutup menguat 1% di level 4.945,3. Hanya tercatat saham sektoral perkebunan, pertambangan dan consumer yang masih mengalami tekanan jual. Investor asing masih tercatat membukukan transaksi net sell senilai Rp 329 miliar. Saham-saham top gainers di antaranya Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 950 ke Rp 38.450, Sumber Energi (ITMA) naik Rp 900 ke Rp 4.525, Indocement (INTP) naik Rp 800 ke Rp 24.400, dan Telkom (TLKM) naik Rp 600 ke Rp 11.750; sedangkan saham-saham kategori top losers antara lain Tembaga Mulia (TBMS) turun Rp 1.500 ke Rp 7.400, Tiga Raksa (TGKA) turun Rp 700 ke Rp 2.100.

Bursa AS semalam ditutup rebound signifikan diatas 1% setelah tertekan anjloknya harga komoditas dan serangan bom Boston. Indeks Dow Jones dan S&P500 masing-masing menguat 1,1% dan 1,4% ditutup pada level 14.756,8 dan 1.574,6. Reboundnya indeks tertopang oleh positifnya data penjualan rumah AS dan kinerja emiten 1Q13 yang diatas eskpektasi analis seperti Coca Cola dan Jhonson&Jhonson. Sementara itu, bursa Eropa masih ditutup terkoreksi pasca direleasnya proyeksi ekonomi dunia oleh IMF dimana Spanyol, Perancis dan Italia ekonominya diproyeksikan masih akan terkontraksi. Indeks DJ Euro SToxx dan FTSE 100 melemah 0,6% untuk ditutup masing-masing berada di level 2.609,3 dan
6.304,6.

IHSG hari ini kami perkirakan masih akan bergerak fluktuatif terbatas. Saham pilihan kami, antara lain: SMGR, ASII, MLPL, MAIN, AISA dan BUMI.

Tuesday, April 16, 2013

Lautandhana Daily View 16 April 2013

IHSG kemarin ditutup terkoreksi cukup signifikan sebesar 0,9% di level 4.894,6 akibat marak tekanan jual terutama melanda saham-saham unggulan sektoral perbankan dan perkebunan. Investor asing mencetak transaksi net sell senilai Rp 470 miliar. Saham-saham jajaran top gainers di antaranya Delta Jakarta (DLTA) naik Rp 5.000 ke Rp 330.000, Sumber Energi (ITMA) naik Rp 725 ke Rp 3.625, Ancol (PJAA) naik Rp 260 ke Rp 1.300, dan Mitra Adiperkasa (MAPI) naik Rp 250 ke Rp 8.250; sedangkan saham-saham kategori top losers antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 750 ke Rp 53.500, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 400 ke Rp 37.500, Indocement (INTP) turun Rp 400 ke Rp 23.600, dan Supreme Cable (SCCO) turun Rp 350 ke Rp 7.100.

Ekonomi China di 1Q13 ini hanya bertumbuh 7,7% dibawah ekspektasi ekonom yang disurvei Bloomberg yang memprediksi bertumbuh 8%. Hal ini mendongkrak sentiment spekulasi investor atas sinyal melambatnya ekonomi dunia. Harga-harga komoditas pun berjatuhan terutama energy dan metal sejalan dengan China yang merupakan konsumen terbesar dunia tengah melambat pertumbuhannya. Alhasil, bursa Eropa semalam ditutup terkoreksi terbatas dimana indeks DJ Euro Stoxx dan FTSE 100 melemah 0,3% dan 0,6% masing-masing berada di level 2.624,7 dan 6.343,6. Sementara itu, bursa AS ditutup cukup dalam koreksinya dalam rentang 1,8% hingga 2,4% dibarengi dengan adanya bom di Boston jelang penutupan perdagangan.

IHSG hari ini kami perkirakan masih akan bergerak fluktuatif cenderung berlanjutnya pergerakan koreksi indeks. Saham pilihan kami, antara lain: SMGR, ASII, MLPL, MAIN, AISA dan BUMI.

Investor Reference 16 Apr 2013

LOTS Trading Club™ | lots.co.id
"Dibalik Anjloknya Harga Emas"

Harga emas kembali anjlok dan menjadi penurunan terburuk sejak 1980. Dengan demikian emas telah turun lebih dari $200 per ounce hanya dalam dua hari. Margin call dan automatic stop loss di bursa komoditas kemudian memicu panik jual dan koreksi pun menjadi-jadi. Ada apa sebenarnya?

November tahun lalu Citigroup pernah menandai akhir dari supercycle komoditas, terutama emas, yang disebut sebagai “death bell.” Sampai disini tidak banyak yang ikut menjual emas kecuali George Soros yang melepas sekitar 55% posisinya.

Sejak saat itu pula harga emas tidak pernah lagi mencetak rekor tertinggi baru meskipun cukup banyak analisis yang menyebut angka $2.000 sebagai target jangka panjang.

Kemudian pada 2 April lalu UBS dan Societe Generale merilis tesis mereka yang mendukung teori Citigroup tentang akhir dari "commodities supercycle". Puncak dari kepanikan muncul saat Komisi Eropa menyatakan Cyprus telah berkomitmen menjual sekitar $525 juta cadangan emasnya.

Panik berlanjut ketika pada 10 April Goldman Sachs menyebut perputaran dalam siklus emas semakin cepat dan investor harus menjual emasnya. Goldman memangkas target jangka pendek emas ke $1.530 dan proyeksi 12 bulan menjadi $1.390 per ounce.

Bagaimana dampak dari jatuhnya emas terhadap bursa saham? Akan lebih mudah mengenali penyebab turunnya emas untuk mencari keterkaitannya dengan saham daripada mencoba memahami pengaruh dari turunnya emas itu sendiri. Ada faktor GDP 1Q China yang dibawah ekspektasi pada turunnya harga emas. Dan data GDP tersebut bak air es yang diguyur ke panasnya harapan market akan recovery ekonomi global.

Jika perekonomian global, dimotori oleh China, pulih seperti diharapkan, ekspektasi pasar berlanjut pada melonjaknya inflasi yang dipicu oleh lomba kucuran stimulus bank sentral dunia. Dan emas, akan menjadi safe haven pada saat tersebut. Namun inflasi tidak kunjung datang. Bank sentral Jepang bahkan ikut dalam perang mata uang untuk melawan deflasi. Jadi untuk apa menumpuk lebih banyak emas saat ini?

Melambatnya pertumbuhan ekonomi China, dalamnya resesi Eropa dan indikasi mulai tertahannya akselerasi pemulihan ekonomi Amerika bisa jadi alasan untuk koreksi saham global. Di bursa saham Jakarta, ekspektasi atas naiknya inflasi dan mungkin juga suku bunga kembali mengemuka menjelang kenaikan harga BBM. Jadi cukup alasan dalam jangka pendek ini untuk kembali koreksi. Dan koreksi adalah saat untuk kembali mengakumulasi saham favorit seperti PTPP, WIKA, ADHI, KLBF, BSDE, KIJA atau MAIN.
me @ LOTS Trading Club (LTC)

Monday, April 15, 2013

Stock Analysis 15 April 2013


Lautandhana Daily View 15 April 2013

IHSG di akhir pekan ditutup menguat sebesar 0,3% berada di level 4.937,2 ditopang oleh penguatan saham-saham lapis kedua. Hampir keseluruhan sektoral ditutup menguat terkecuali saham-saham sektoral industry dan manufaktur ditutup terkoreksi. Investor asing mencetak transaksi net buy senilai Rp 149 miliar. Saham-saham jajaran top gainers di antaranya Multi Bintang (MLBI) naik Rp 5.000 ke Rp 1.025.000, Lion Metal (LION) naik Rp 1.400 ke Rp 15.000, Nipress (NIPS) naik Rp 1.250 ke Rp 8.450, dan Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 800 ke Rp 27.900; sedangkan saham-saham kategori top losers antara lain Bank Mega (MEGA) turun Rp 325 ke Rp 3.900, Hero Supermarket (HERO) turun Rp 200 ke Rp 4.500, BFI Finance (BFIN) turun Rp 200 ke Rp 2.400, dan PGN (PGAS) turun Rp 150 ke Rp 5.750.

Bursa AS di akhir pekan ditutup sedikit melemah pasca rally penguatan cukup signifikan diakibatkan oleh mengecewakannya data penjualan ritel dan indeks keyakinan konsumen AS dibawah estimasi ekonom. Indeks Dow Jones sendiri ditutup cenderung flat berada di level 14.865,1 sedangkan indeks S&P 500 dan Nasdaq terkoreksi masing-masing sebesar 0,3% dan 0,2% di level 1.588,9 dan 3.294,9. Sementara itu, jeleknya data AS tersebut juga turut mengerek longsornya bursa Eropa di akhir pekan dimana indeks FTSE 100 -0,5% di level 6.384,4 dan DJ Euro Stoxx -1,5% di level 2.633,5.

Pagi ini, Bursa Asia dibuka melemah menanti data pertumbuhan GDP China dan mengecewakannya data penjualan ritel dan indeks keyakinan konsumen AS. IHSG awal pekan kami perkirakan masih akan bergerak fluktuatif terbatas dengan saham pilihan kami, antara lain: SMGR, ASII, MLPL, MAIN, AISA dan BUMI.

Thursday, April 11, 2013

Stock Analysis 11 April 2013


Lautandhana Daily View 11 April 2013

IHSG kemarin ditutup kembali terkoreksi sebesar -0,5% ditutup pada level 4.877,5 diiringi dengan maraknya aksi ambil untung investor atas saham-saham bluechip dipimpin oleh sektoral aneka industry. Tercatat hanya sektoral perkebunan dan konsumen yang berhasil ditutup menguat. Investor asing membukukan transaksi net sell senilai Rp 263 miliar. Saham-saham jajaran top gainers di antaranya Gudang Garam (GGRM) naik Rp 2.200 ke Rp 52.200, Metropolitan Kentjana (MKPI) naik Rp 1.200 ke Rp 7.200, Akasha Wira (ADES) naik Rp 775 ke Rp 4.650, dan Ultra Jaya (ULTJ) naik Rp 375 ke Rp 3.275; sedangkan saham-saham kategori top losers antara lain Delta (DLTA) turun Rp 12.000 ke Rp 326.000, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 1.750 ke Rp 37.750, Sumber Alfaria (AMRT) turun Rp 400 ke Rp 6.100, dan Tower Bersama (TBIG) turun Rp 350 ke Rp 5.600.

Bursa AS dan Eropa semalam ditutup menguat ditopang oleh sentiment Jepang yang akan tetap melanjutkan program stimulus ekonominya guna menjaga target angka inflasi berada di level 2%, meningkatnya impor China di bulan Maret sebesar 14,1% dan spekulasi investor atas kinerja emiten 1Q13 yang diatas ekspektasi analis. Saham-saham perbankan AS dan Eropa memimpin penguatan yang terjadi dimana Citigroup Inc dan JPMorgan Chase & Co. masing-masing menguat lebih dari 1,2% sedangkan Banco Santander SA (bank besar Spanyol) dan BNP Paribas SA (bank besar Perancis) melonjak signifikan 5%. Alhasil indeks S&P 500 menguat 0,6% untuk ditutup pada level 1.578,7 dan indeks FTSE 100 dan DJ Euro Stoxx masing-masing melonjak 1,2% dan 2,6% di level 6.387,4 dan 2.661,6.

IHSG hari ini kami perkirakan masih akan bergerak fluktuatif terbatas dengan saham pilihan kami, antara lain: SMGR, ASII, MLPL, MAIN.

Wednesday, April 10, 2013

Coal Sector: How bad is bad?

Coal Sector: How bad is bad?

Coal was the laggard sector in 2012 and we don’t expect much improvement in 2013 given that demand is likely to remain weak with supply rebalancing from the Atlantic (Colombia and the US). Given this, most coalminers in Indonesia have reduced production and taken cost efficiency measures in an effort to survive the current environment of low coal prices. This does not auger well for earnings. Hence, we initiate coverage with an UNDERWEIGHT recommendation on the sector.

No signs of recovery so far

The coalmining sector in Indonesia was the laggard in 2012, slumping 26% as coal prices dived 20%. The weak coal prices owed to: 1) the oversupply of thermal coal - mainly from the Atlantic (Colombia and the US), 2) weaker demand given global economic headwinds. The YTD average price has already dropped to $91/ton despite rebounding on short-term supply disruption (from Australia and Columbia ) and then declining again below $90/ton in the past 2 weeks. Moderate
coal price increases can be expected in the short-term, we believe, with more optimism over the long-term horizon. As such, we use coal benchmark prices of $92-95/ton for FY13-14F and $105/ton for long-term prices.

Rebalancing excess supply

US thermal coal exports surged 35% yoy in 2012, with exports to China and India up 228% and 188%, respectively, albeit from a low base. This year, US exports are expected to decline by 20% due to higher transportation costs. Even so, supply from major coal exporters continues to increase (Indonesia and Australia , +1% and +11% respectively). Note that Australia increased capacity in 2012.

No significant increase in demand

Being a significant global seaborne coal importer, China ’s economic slowdown will result in slower electricity generation growth, exacerbated by higher hydropower growth vs. thermal energy growth. Higher domestic production in China aided by better infrastructure and coupled with high inventory levels will limit China ’s coal imports this year. Japan, is also expected to slow as its power plants are already running at full capacity. Furthermore, the stronger demand growth in India will not offset the overall slower demand in 2013 (power generation capacity constraints).

A strategy of survival

Most coalminers are following similar strategies simply to survive the tough market conditions. They have cut production growth to 5-15%, with the exception of PTBA as it sells most of its coal to the domestic market (i.e. to PLN, the state electricity company). Cost reduction initiatives have also been put in place – mostly by lowering stripping ratios in addition to other efficiency drives. As most coalminers are net cash, this gives them some security amidst the current low prices.

Top picks: PTBA

At the moment, we do not see near-term recovery. However, for investors seeking some exposure to the sector in the current environment of low coal prices, we believe they should look for stocks which meet the following criteria: 1) low cost structure and defensive earnings 2) abundant reserves 3) strong balance sheet. In this respect, PTBA fit the bill. In our forecasts, coal companies
under our coverage will record negative earnings growth in 2013 as a result of the lower coal prices, although this is already discounted by the market, in our view

Lautandhana Daily View 10 April 2013

IHSG di perdagangan kemarin berlangsung fluktuatif yang kemudian ditutup flat di level 4.899,6 akibat sikap wait and see investor atas berita ekonomi global yang tak tentu. Investor asing tercatat kembali membukukan transaksi net sell senilai Rp 401 miliar. Saham-saham unggulan berbasis komoditas seperti pertambangan dan perkebunan memimpin laju koreksi IHSG. Saham-saham top gainers di antaranya Mayora (MYOR) naik Rp 400 ke Rp 30.500, Telkom (TLKM) naik Rp 300 ke Rp 10.800, Supreme Cable (SCCO) naik Rp 300 ke Rp 7.050, dan Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 250 ke Rp 39.500; sedangkan saham-saham kategori top losers antara lain Lionmesh (LMSH) turun Rp 1.750 ke Rp 15.050, Garda Tujuh (GBTO) turun Rp 450 ke Rp 5.250, Nippon Indosari (ROTI) turun Rp 300 ke Rp 7.250, dan Japfa (JPFA) turun Rp 300 ke Rp 9.100.

Bursa AS semalam ditutup menguat ditengah optimism investor atas positifnya kinerja emiten 1Q13 dan lonjakan harga komoditas sejalan dengan turunnya inflasi China. Indeks S&P 500 menguat 0,4% ditutup pada level 1.568,6 dipimpin oleh penguatan Sahamsaham sektoral produsen raw material sejalan dengan spekulasi jinaknya inflasi China diharapkan mampu mengurangi tekanan pada pemerintah China untuk memperketat pinjaman. Cliffs Natural Resources Inc. (CLF), emiten iron- ore miner terbesar AS melaju 8,8% di US$ 20,45; Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc., produsen tembaga terbesar ke 2 di dunia meningkat 4,1% di US$ 33,76; U.S. Steel Corp. naik 4,4% di level US$ 17.99; sedangkan Peabody Energy Corp, emiten batubara menguat 3,3% di level US$ 21,1. Pun demikian dengan bursa Eropa yang ditutup menguat dipimpin oleh rally saham-saham sektoral berbasis komoditas terutama pertambangan, seperti BHP Billiton Ltd. (BHP) dan Rio Tinto Group, emiten tambang terbesar dunia menguat sedikitnya 3,5%.

IHSG hari ini kami perkirakan masih akan bergerak fluktuatif terbatas cenderung terjadi teknikal rebound dengan saham pilihan kami, antara lain: SMGR, ASII, MLPL, MAIN.

Tuesday, April 09, 2013

Lautandhana Daily View 09 April 2013

IHSG awal pekan bergerak fluktutatif pada teritori merah di sepanjang sesi perdagangan kemudian ditutup melemah 0,6% berada di level 4.897,5 dipicu oleh aksi ambil untung investor terutama pada saham-saham unggulan sektoral consumer seperti GGRM, MYOR dan HMSP. Koreksi signifikan juga terjadi pada saham berbasis perkebunan dan konstruksi turut mengkontribusi pelemahan IHSG. Sementara itu, saham sektoral pertambangan dan aneka industry ditutup menguat ditengah sentiment negative global. Investor asing membukukan transaksi net sell signifikan senilai Rp 942 miliar. Saham-saham top gainers di antaranya Multi Bintang (MLBI) naik Rp 20.000 ke Rp 1.020.000, Supreme Cable (SCCO) naik Rp 1.100 ke Rp 6.750, Tembaga Mulia (TBMS) naik Rp 700 ke Rp 8.900, dan Mayora (MYOR) naik Rp 600 ke Rp 30.100; sedangkan saham-saham kategori top losers antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.850 ke Rp 49.800, Matahari (LPPF) turun Rp 350 ke Rp 11.100, HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 350 ke Rp64.150, dan  BCA (BBCA) turun Rp 300 ke Rp 10.700.

Pasca terkoreksi di akhir pekan, bursa AS dan Eropa di perdagangan awal pekan berhastik terjadi reboun dengan sifat terbatas berkisar antara 0,2%-0,6%. Reboundnya bursa global lebih didorong oleh spekulasi investor atas ekspektasi positif kinerja emiten di 1Q13 dan meningkatnya data kegitan produksi industrial Jerman yang diatas ekspektasi ekonom. Saham emiten produsen alumunium AS, Alcoa Inc naik 1,8% jelang release kinerja 1Q13, Advance Micro Devices Inc memimpin laju penguatan indeks S&P 500 setelah Microsoft mengumumkan penggunaan proseseor AMD dalam produk game Xbox beriutnya, BioCryst Pharmaceutical melonjak 13% pasca China mempercepat persetujuan penggunaan Peramivir (obat anti infuensa) sedangkan Lufkin Industries melonjak 38% pasca General Electric menyetujui rencana akuisis Lufkin. Indeks S&P 500 dan Nasdaq masing-masing menguat 0,6% untuk ditutup pada level 1.563 dan 3.222 sedangkan indeks FTSE 100 dan DJ Euro SToxx masing-masing menguat 0,4% dan 0,2% yang ditutup pada level 6.276 dan 2.589.

IHSG hari ini kami perkirakan masih akan bergerak fluktuatif terbatas cenderung terjadi teknikal rebound dengan saham pilihan kami, antara lain: SMGR, ASII, MLPL, MAIN.

Monday, April 08, 2013

Stock Analysis 08 April 2013


Lautandhana Daily View 08 April 2013

IHSG akhir pekan ditutup menguat flat berada di level 4.926,1 ditopang oleh aksi beli selektif saham-saham lapis kedua. Asing membukukan transaksi net buy senilai Rp 72 miliar. Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 154.150 kali pada volume 5,27 miliar lembar saham senilai Rp 5,4 triliun. Sebanyak 130 saham naik, sisanya 134 saham turun, dan 103 saham stagnan. Saham-saham jajaran top gainers di antaranya Lionmesh Prima (LSMH) naik Rp 2.800 ke Rp 16.800, Mayora (MYOR) naik Rp 1.500 ke Rp 29.500, Supreme Cabel (SCCO) naik Rp 450 ke Rp 5.650, dan Indotambang (ITMG) naik Rp 450 ke Rp 38.850; sedangkan saham-saham kategori top losers antara lain United Tractor (UNTR) turun Rp 500 ke Rp 18.700, Sarana Menara (TOWR) turun Rp 350 ke Rp 25.600, Bukit Asam (PTBA) turun Rp 300 ke Rp 15.050, dan Gudang Garam (GGRM) turun Rp 300 ke Rp 51.650.

Bursa AS dan Eropa di perdagangan akhir pekan ditutup terkoreksi disebabkan oleh mengecewakannya data ketenagakerjaan AS di bulan Maret dan komentar ECB masih adanya potensi resiko pelemahan ditengah proses pemulihan ekonomi Uni Eropa. Data dari Departemen Ketenagakerjaan AS mencatat payroll di bulan Maret hanya bertambag 88 ribu pekerja, merupakan angka pertumbuhan yang terkecil di sepanjang 9 bulan terakhir dan meleset jauh dari perkiraan ekonom yang memproyeksikan bertambah sekitar 190 ribu pekerja. Indeks S&P 500, Nasdaq dan Dow Jones masing-masing melemah ditutup pada level 1.553,3 (- 0,4%), 3.203,9 (-0,7%) dan 14.565,3 (-0,3%). Sementara itu, indeks FTSE 100 dan DJ Euro SToxx terkoreksi cukup dalam masing-masing sebesar 1,5% dan 1,4% ditutup pada level 6.249,8 dan 2.585,3.

IHSG awal pekan kami perkirakan kembali bergerak fluktuatif terbatas dengan saham pilihan kami, antara lain: SMGR, ASII, MLPL, MAIN.

Friday, April 05, 2013

Lautandhana Daily View 05 April 2013



IHSG kemarin terkena aksi tekanan jual untuk ditutup pada level 4.922,6 (-1,2%) sejalan dengan aksi profit taking investor asing dan lokal terutama pada saham-saham unggulan sektoral aneka industry, konstruksi dan infrastruktur. Investor asing mencetak transaksi net sell senilai Rp 539 miliar. Saham-saham top gainers di antaranya Indocement (INTP) naik Rp 750 ke Rp 24.000, Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 700 ke Rp 38.400, Enseval (EPMT) naik Rp 525 ke Rp 3.000, dan Indosat (ISAT) naik Rp 250 ke Rp 6.850; sedangkan saham-saham kategori top losers antara lain Indofood CBP (ICBP) turun Rp 600 ke Rp 10.000, HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 500 ke Rp 84.500, Semen Indonesia (SMGR) turun Rp 450 ke Rp 17.800, dan Mitra Adiperkasa (MAPI) turun Rp 400 ke Rp 8.250.

Bursa AS semalam ditutup rebound terbatas dengan kisaran penguatan 0,2%-0,4% didorong oleh komtmen The Fed atas keberlanjutan program stimulus fiscal akibat baying-bayang peningkatan data pengangguran AS. Di bulan Maret, Departemen Ketenagakerjaan AS merelease pengingkatan data pengangguran sebanyak 28 ribu jiwa mencapai sebanyak 385 ribu jiwa, paling tinggi semenjek bulan November dan jauh dibawah ekspektasi ekonom yang memproyeksikan data pengangguran turun menjadi 353 ribu jiwa. Saham Best Buy Co melonjak 16% pasca Samsung Electronics akan membuka toko di lokasi jaringan peritel AS sedangkan saham Facebook naik 3% pasca pengumuman software smartphone dengan operating system Google Inc. Alhasil indeks S&P 500 meningkat 0,4% ditutup pada level 1.560 sedangkan indeks Nasdaq menguat 0,2% ditutup pada 3.225,0. Sementara itu, bursa Eropa ditutup melemah pasca komentar Mario Draghi, Presiden ECB, menyatakan proses pemulihan ekonomi Uni Eropa masih memiliki potensi resiko perlambatan. Indeks DJ Euro SToxx dan FTSE 100 masing-masing melamah 0,7% dan 1,2% ditutup pada level 2.621,4 dan 6.344,1.

IHSG akhir pekan kami perkirakan bergerak kembali menguat bersifat terbatas ditopang oleh rencana gelontoran stimulus lanjutan Bank Sentral Jepang. Saham pilihan kami, antara lain: SMGR, ASII, UNTR dan MLPL.

Investor Reference 5 Apr 2013

LOTS Trading Club™ | lots.co.id
Lautandhana Securindo | YJ

Kemarin IHSG terkoreksi tajam merespon penurunan signifikan indeks Dow Jones malam sebelumnya dan sebagai refleksi dari akumulasi kekhawatiran investor atas kecenderungan negatif makro domestik. Namun apakah market memang telah begitu mengkhawatirkan sehingga potensi berlanjutnya rally segera berakhir?

Beberapa pendapat yang dikemukakan oleh riset house asing seperti Morgan Stanley dan CLSA tidak menunjukkan urgensi untuk berubah menjadi bearish. Morgan Stanley menilai emiten Indonesia memiliki kinerja keuangan yang paling baik di ASEAN dan akan melakukan pembelian saat market tertekan karena faktor makro.

Adapun CLSA menganggap concern atas meningkatnya inflasi dan prospek naiknya suku bunga tidak berdampak besar pada sektor properti secara riil dan juga merekomen buy on weakness saham properti dan konstruksi.

Kemudian apa yang dilakukan bank sentral Jepang (BoJ) kemarin dengan mengucurkan stimulus US$1,4 triliun atau paling agresif sepanjang sejarah kembali mengangkat sentimen market yang sempat terganggu oleh melemahnya data makro Amerika.

Dengan hampir semua negara masih mempertahankan kebijakan moneter yang sangat longgar untuk mendepresiasikan mata uangnya, akankah Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan dalam waktu dekat? Itu adalah pekerjaan rumah BI yang harus segera dituntaskan karena suku bunga riil saat ini telah berubah negatif dengan naiknya inflasi diatas level BI Rate.

Buy on Weakness MAIN, ADHI, DGIK, BSDE dan SMRA. Trading Buy BKSL, MLPL dan VIVA.

Stock Analysis 05 April 2013


Thursday, April 04, 2013

Stock Analysis 04 April 2013


Lautandhana Daily View 04 April 2013

Ditopang aksi borong saham unggulan sektoral perbankan, pertambangan dan infrastruktur mendorong IHSG ditutup kembali menguat 0,5% dan kembali mencetak level tertinggi baru all time high berada di level 4.981,5. Tekanan jual melanda saham-saham sektoral konstruksi, perkebunan dan aneka industry. Saham-saham jajaran top gainers di antaranya Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 1.700 ke Rp 37.700, Inti Bangun (IBST) naik Rp 1.150 ke Rp 6.950, Fast Food (FAST) naik Rp 1.100 ke Rp 12.200, dan Indofood CBP (ICBP) naik Rp 800 ke Rp 10.600; sedangkan saham-saham kategori top losers antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 950 ke Rp 52.000, Lion Metal (LION) turun Rp 600 ke Rp 13.000, Akasha Wira (ADES) turun Rp 450 ke Rp 4.200, dan Lippo Cikarang (LPCK) turun Rp 250 ke Rp 6.150.

Bursa AS dan Eropa semalam ditutup melemah signifikan berkisar antara 0,8%-1,5% disebabkan oleh koreksi saham-saham sektoral financial dan energy sejalan dengan anjloknya harga minyak dunia hingga 2,8% di level US$ 94,5 per barrel akibat kelebihan supply tertinggi selama 22 tahun di stock pile minyak AS. Selain itu, data payroll AS bulan Maret jauh dibawah ekspektasi para ekonom di Bloomberg yang turut mengkontribusi pelemahan bursa global. Bank of America Corp dan Morgan Stanley anjlok lebih dari 2,7%
memimpin laju koreksi indeks S&P 500 untuk ditutup pada level 1.553,7 (-1,1%). Sementara, saham sektoral energy ditutup anjlok signifikan setelah ada peningkatan inventori. Indeks FTSE 100 dan DJ Euro Stoxx masing-masing ditutup melemah 1,1% dan 1,5% berada di level 6.420,3 dan 2.639,0.

IHSG hari ini kami perkirakan bergerak bervariasi dan fluktuatif terbatas. Saham pilihan kami, antara lain: SMGR, ASII, UNTR dan MLPL.

Tuesday, April 02, 2013

Lautandhana Daily View 02 April 2013

IHSG awal pekan ditutup flat cenderung turun super tipis sebesar 0,1% berada di level 4.937,6 pasca libur panjang Paskah. Pergerakan IHSG sendiri berlangsung cukup berfluktuatif diramaikan aksi ambil untung lanjutan atas saham-saham unggulan yang sudah rally signifikan di minggu lalu. Aksi selective buy investor melanda saham-saham sektoral consumer, pertambangan dan perdagangan sehingga mampu menahan laju koreksi dan hanya bergerak dalam rentang yang terbatas. Saham-saham top gainers di antaranya Delta Jakarta (DLTA) naik Rp 8.000 ke Rp 338.000, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 3.050 ke Rp 52.000, Bukit Asam (PTBA) naik Rp 800 ke Rp 15.200, dan Matahari (LPPF) naik Rp 700 ke Rp 11.700; sedangkan saham-saham top losers antara lain Unilever (UNVR) turun Rp 650 ke Rp 22.150, Mayora (MYOR) turun Rp 600 ke Rp 26.500, Tigaraksa (TGKA) turun Rp 525 ke Rp 2.775, dan ABM (ABMM) turun Rp 425 ke Rp 3.350..

Bursa AS di perdagangan awal pekan ditutup melemah akibat terkontraksinya data indeks manufaktur AS di bulan Maret berada di level 51,3 dari bulan sebelumnya di level 54,2 jauh dari ekspektasi ekonom AS di level 54. Hal ini lebih diakibatkan melambatnya kegiatan produksi di pabrik sejalan dengan berkurangnya permintaan order barang. Saham-saham sektoral industrial semalam mengalami koreksi cukup signifikan dimana Joy Global Inc., U.S. Steel Corp. dan Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc. anjlok lebih dari 2,2% sedangkan Micron Technology Inc, saham sektoral IT terkoreksi 1,9% sehingga mendorong melmahnya indeks Nasdaq (-0,9% ditutup pada level 3.239,2) dan S&P 500 (-0,4% ditutup pada level 1.562,2). Sementara itu, bursa Eropa masih libur memperingati momen haru raya Paskah.

IHSG hari ini kami perkirakan bergerak bervariasi dan fluktuatif terbatas. Saham pilihan kami, antara lain: SMGR, ASII, UNTR dan MLPL.