Thursday, February 28, 2013

Investor Reference 28 Feb 2013

LOTS Trading Club™ | lots.co.id
Lautandhana Securindo | YJ

IHSG luar biasa. Dengan performa terbaik di Asia dalam beberapa pekan terakhir ini dan masih belum ada indikasi akan terhenti. Setelah menerabas level 4.700, indeks masih mungkin menguat. Apalagi banyak saham big-caps yang laggard dan menunggu momentum untuk bisa mengimbangi sentimen bursa global yang cenderung menguat.

Adapun saham-saham second liner masih tetap outperform the market dan akan bertahan hingga hari ini. Saham komoditas mulai mendapat perhatian setelah harga underlying commodities rebound dan dollar yang melemah seiring munculnya pernyataan Bernanke. Untuk itu kami coba rekomendasi DGIK, TINS dan ADRO hari ini.

• DGIK 177 Buy, Target 197, Stop Loss 174
• TINS 1460 Buy, Target 1590, Stop Loss 1430
• ADRO 1600 Buy, Target 1690, Stop Loss 1580
me @ LOTS Trading Club (LTC)

Wednesday, February 27, 2013

Lautandhana Daily View 27 February 2013

IHSG kemarin ditutup terkoreksi 0,7% berada di level 4.663 seiring dengan memanasnya kondisi politik Italia dan diturunkannya peringkat surat utang Inggris oleh Moody’s. Aksi profit taking marak melanda saham-saham blue chip sedangkan saham sektoral konstruksi masih mampu ditutup menguat. Investor asing masih membukukan transaksi net buy senilai Rp 292 miliar ditengah koreksi indeks. Bursa Asia lainnya juga ditutup terkoreksi cukup signifikan. Hasil penghitungan sementara pemilu Italia menunjukkan kemungkinan besar pemenangnya adalah kelompok yang tidak mendukung adanya reformasi ekonomi. Saham-saham jajaran top gainers di antaranya Mayora (MYOR) naik Rp 1.050 ke Rp 24.250, Supreme Cable (SCCO) naik Rp 400 ke Rp 4.550, Akasha (ADES) naik Rp 300 ke Rp 2.825, dan Tigaraksa (TGKA) naik Rp 250 ke Rp 2.350; sedangkan saham-saham kategori top losers antara lain Lionmesh (LMSH) turun Rp 3.100 ke Rp 13.600, Unilever (UNVR) turun Rp 550 ke Rp 22.300, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 550 ke Rp 39.900, dan Lion Metal (LION) turun Rp 500 ke Rp 13.500.

Bursa Eropa semalam ditutup terkoreksi lebih dalam seiring dengan memanasnya situasi politik di Italia dimana Pemilu Italia terjadi deadlock. Pemilihan Senat untuk Parlemen Italia mengindikasikan rencana penghapusan program pengetatan anggaran belanja sehingga membuat situasi semakin memanas karena krisisi utang yang melanda Italia akan semakin berlarut dan kembali memburuk. Yield surat utang pemerintah Italia 10 tahun melonjak 0,4% menjadi ke level 4,9%, kenaikan terbesar sejal 1993. Indeks FTSE 100 dan DJ Euro Stoxx masing-masing melemah 1,3% dan 3,1% untuk ditutup pada level 6.270 dan 2.571. Sementara itu, bursa AS semalam ditutup menguat terbatas yang ditopang oleh data kinerja keuangan emiten Home Depot Inc yang diatas ekspektasi. Home Depot juga berencana meningkatkan porsi pembagian dividennya dan adanya persetujuan pemegang saham atas rencana buy back saham senilai US$ 17 miliar. Indeks Dow Jones ditutup menguat sebesar 0,8% pada level 13.900,1.

Untuk IHSG hari ini diperkirakan bergerak fluktuatif sejalan dengan memanasnya kondisi politik Italia dan lonjakan yield surat utang Italia. Katalis domestic adalah release kinerja keuangan emiten 2012 masih menjadi katalis utama pergerakan IHSG. Saham pilihan kami, antara lain: BMRI, WIKA, ADHI, KLBF, SMGR, JSMR dan PGAS.

Investor Reference 27 Feb 2013

LOTS Trading Club™ | lots.co.id
Lautandhana Securindo | YJ

Kabar yang datang dari sektor housing dan perbankan Amerika terlalu bagus untuk diredam oleh kisruh pemilu Italia ataupun deadline spending cuts 1 Maret. Penjualan rumah baru pada Januari mengalami lonjakan tertinggi dalam dua dekade terakhir dan kenaikan harga rumah pun tertinggi sejak 2006.

Adapun industri perbankan Amerika melaporkan total laba sebesar $141 miliar pada 2012 yang merupakan perolehan tertinggi kedua dalam sejarah. Consumer confidence pun melambung pada Januari yang mengindikasikan keyakinan atas prospek ekonomi kedepan. Korporat Amerika juga siap berekspansi setelah menahan diri selama 2012 terpasung oleh isu fiscal cliff.

Di bursa domestik, investor seperti gelap mata memburu hampir seluruh saham consumer related dan perbankan. IHSG pun nyaris menyentuh level psikologis baru di 4.700 tanpa bantuan big-caps ASII, TLKM atau UNVR. Saham apalagi yang mungkin naik hari ini, coba perhatikan:

• ROTI 6150 Buy, Target 6650, Stop Loss 6000
• BEST 750 Buy, Target 800, Stop Loss 730
• KAEF 1070 Trading Buy, Target 1140, Stop Loss 1040
• KKGI 2600 Buy, Target 2900, Stop Loss 2525
me @ LOTS Trading Club (LTC)

Tuesday, February 26, 2013

United Tractors - Maintain OUTPERFORM

January mining contracting ahead our expectation 
 
● UNTR’s overburden removal volume in January 2013 was 66 mn bcm, up 11% YoY; coal getting volume was 7.5 mn tonne, up 19% YoY, ahead of our 8% YoY growth estimate for FY13. On a monthly basis, overburden declined due to the wet season in January. We believe operational numbers from the mining contracting business will improve in the second quarter as the weather gets better. The mining contracting business is the largest contributor to EBITDA.
 
● There was a recovery in total heavy equipment sales volume MoM. Heavy equipment sales volume in January 2013 was 409 units, up 96% MoM from 209 units in December 2012. However, it was down 34% YoY.
 
● In the coal mining business, coal sales volume was 0.4 mn t in Jan 13, up 61% MoM, down 12% YoY. The coal mining business only contributes 6% of UNTR’s EBITDA on our FY13 estimate.
 
● We maintain our OUTPERFORM rating on the stock, and our target price of Rp28,000, implying 6.4x FY13E EV/EBITDA. UNTR remains our top pick in the mining contracting sector.


me @ LOTS Trading Club (LTC)

Ciputra Property | CTRP

On high speed
Maintained | Rp780.00 - Tgt. Rp1,250.00

▍CTRP’s share price jumped 8% today following its 2012-13 earnings guidance that was 44-48% ahead of our estimates and 54-111% above consensus numbers.

The higher guidance reflects unexpected en bloc sales of its upscale residences and strata offices. Taking our cue from the guidance, we jack up our earnings numbers by 41-47% for FY12-13 while cutting FY14 by 16% as sales are brought forward. This raises our DCF-based target price to Rp1,250, which implies 11x CY14 P/E.

We maintain our Outperform rating, with the catalysts being consensus upgrades and its aggressive launch of eight budget hotel projects this year.
me @ LOTS Trading Club (LTC)

Indofood CBP | ICBP

Indofood CBP | ICBP
Don’t bite into the stock just yet

Maintained | Rp8,300.00 - Tgt.
Food & Beverages | by Irenne ACHMAD

▍Faster new product launches for noodle and snacks, particularly, could speed up revenue growth. However, such a strategy could lead to higher A&P expenses that curtail margin expansion. This and the lack of near-term catalysts are reasons why we stay Neutral on ICBP.

We fine-tune our FY12-13 EPS and raise our FY14 number by 7% to factor in contributions from noodle volume growth and a new JV. This increases our target price to Rp8,300, which is based on 16.8x FY14 P/E, a 10% premium to parent INDF’s target FY14 P/E multiple.

The target price implies an FY13 P/E of 19.3x. We still prefer INDF for its lower multiple and see more value to be reaped at the parent company level.
me @ LOTS Trading Club (LTC)

Lautandhana Technical Daily 26 February 2013

Market Analysis 26 February 2013

Indeks menguat kembali di awal pekan perdagangan kemarin sebesar 0.97% atau 44.98 poin dan ditutup di level 4,696.11. Minat beli asing juga kembali tercatatkan mewarnai perdagangan kemarin sebesar Rp.417.77 miliar. Dan dari sekitar 373 saham yang kemarin aktif di perdagangkan, sekitar 153 saham menguat, 134 saham terkoreksi, dan 86 saham tidak mengalami perubahan. Dan pergerakan indeks di hari ini diperkirakan masih akan berfluktuatif dikisaran:

Support : 4,659.93
Resistance : 4,738.70


Stock Analysis 26 February 2013


-Saham INDF secara relatif kekuatan jual di perdagangan kemarin lemah. Dan selama harga masih mampu bertahan di atas level 6700, masih berpeluang untuk menguat sesaat menguji kisaran level 7300.

-Saham UNTR kondisi harga yang menunjukkan jenuh jual (oversold) serta terus melemahnya kekuatan beli membuat adanya peluang terjadinya reversal.


[URL="https://lots.co.id/news/technical-daily"]source[/URL]

Lautandhana Daily View 26 February 2013

IHSG awal pekan kembali menguat dan membukukan rekor penutupan all time high berada di level 4.696 (+1%) ditopang oleh aksi selective buy investor asing atas saham-saham unggulan
sektoral perbankan. Asing pun kembali mencetak transaksi net buy senilai Rp 419 miliar. Sementara itu, saham-saham berbasis komoditas terutama pertambangan terkena aksi jual investor
sehingga ditutup terkoreksi. Saham-saham jajaran top gainers di antaranya BCA (BBCA) naik Rp 750 ke Rp 11.300, Nipress (NIPS) naik Rp 600 ke Rp 5.100, Lion Metal (LION) naik Rp 600 ke Rp 14.000, dan Mayora (MYOR) naik Rp 450 ke Rp 23.200; sedangkan sahamsaham kategori top losers antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 800 ke Rp 49.750, Fast Food (FAST) turun Rp 500 ke Rp 12.000, Hero Supermarket (HERO) turun Rp 400 ke Rp 5.050, dan Indosat (ISAT) turun Rp 300 ke Rp 6.300.

Bursa AS di awal pekan ditutup terkoreksi diatas 1% yang diakibatkan ekspektasi hasil Pemilu di Italia yang dapat memicu stabilisasi Pemerintahan Italia dan menyebabkan kembali memburuknya krisis utang Italia. Berlusconi dan partainya beserta koalisinya diperkirakan memenangkan suara dalam Pemilihan Senat italia menurut survey Istituto Piepoli for RAI. Silvio Berlusconi dalam kampanyenya telah berjanji untuk membalikkan kenaikan pajak. Sementara itu, Moody’s Investor Service menurunkan peringkat surat utang Inggris satu level dari Aaa menjadi Aa1 dengan outlook negative. Indeks Dow Jones, S&P 500 dan Nasdaq masing-masing ditutup melemah signifikan di level 13.784,2 (-1,5%), 1.487,9 (-1,8%) dan 3.116,3 (-1,4%). Sementara itu, bursa Eropa justru
mengakhiri perdagangan awal pekannya dengan ditutup menguat dimana indeks DJ Euro SToxx +0,8% di level 2.651,9 dan FTSE 100 +0,3% di level 6.355,4.

Untuk IHSG hari ini diperkirakan bergerak fluktuatif sejalan dengan sikap wait and see investor atas batas waktu rapat spending cuts AS 1 Maret pekan ini dan Pemilu Italia. Katalis domestic adalah release kinerja keuangan emiten 2012 masih menjadi katalis utama pergerakan IHSG. Saham pilihan kami, antara lain: BMRI, WIKA, ADHI, KLBF, SMGR, JSMR dan PGAS.


Investor Reference 26 Feb 2013

LOTS Trading Club™ | lots.co.id
Lautandhana Securindo | YJ

Melonjaknya IHSG seperti mengabaikan banyak hal yang menjadi concern investor, walaupun Indo market memang layak mendapat perhatian lebih. Hal ini terutama setelah Eropa melaporkan outlook ekonomi yang tetap remang, Amerika cerah tapi dianggap terlalu lambat dan China yang belum-belum sudah harus meng-curb sektor propertinya.

Namun dengan meningkatnya kekhawatiran atas Eropa dan kenaikan yang terlampau agresif disejumlah saham big-caps seperti di saham perbankan akan memicu koreksi indeks hari ini. Beberapa saham yang diperkirakan masih memiliki ruang gerak yang positif adalah:

• ICBP 8300 Buy, Target 8700, Stop Loss 8150
• BMTR 2225 Buy, Target 2425, Stop Loss 2125
• SMCB 3450 Buy, Target 3625, Stop Loss 3300
• ACES 750 Buy, Target 810, Stop Loss 730
me @ LOTS Trading Club (LTC)

Monday, February 25, 2013

Investor Reference 25 Feb 2013

LOTS Trading Club™ | lots.co.id
Lautandhana Securindo | YJ

Rencana pencalonan Menteri Keuangan Agus Marto menjadi Gubernur Bank Indonesia diprediksi akan menyita perhatian investor hari ini. Rencana tersebut dinilai kurang tepat ditengah problem makro nasional yang masih tertekan oleh masalah defisit current account, pelemahan rupiah, pembengkakan anggaran dan melesetnya target makro. Agus Marto, sebelumnya juga pernah ditolak DPR untuk jabatan yang sama pada 2008 dan disebut-sebut terkait kasus Hambalang.

Adapun sentimen terhadap saham-saham Grup Bakrie kemungkinan masih redup seiring dengan berlanjutnya perlawanan Nat Rothschild pasca EGM 21 Feb. Nat diduga akan kembali menggalang kekuatan untuk menjegal rencana cerai Bakrie dalam EGM berikutnya akhir April nanti, dimana Bakrie membutuhkan sedikitnya 75% suara.

• BKSL 275 Trading Buy, Target 295, Stop Loss 260
• RALS 1230 Buy, Target 1300, Stop Loss 1190
• DGIK 186 Trading Buy, Target 197, Stop Loss 183
• ACES 730 Buy, Target 800, Stop Loss 710
me @ LOTS Trading Club (LTC)

Lautandhana Daily View 25 February 2013

IHSG akhir pekan kembali ditutup menguat dan membukukan rekor penutupan all time hig berada di level 4.651,1 (+0,4%) dikawal oleh aksi buy investor asing yang membukukan transaksi net buy senilai Rp 1,1 triliun. Tekanan jual melanda saham-saham sektoral komoditas dan consumer. Saham-saham jajaran top gainers di antaranya Lion Metal (LION) naik Rp 400 ke Rp 13.400, Surya Toto (TOTO) naik Rp 250 ke Rp 7.250, Bank Mandiri (BMRI) naik Rp 200 ke Rp 9.550, dan BCA (BBCA) naik Rp 200 ke Rp 10.550; sedangkan saham-saham kategori top losers antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 750 ke Rp 50.550, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 600 ke Rp 40.000, Astra Agro (AALI) turun Rp 500 ke Rp 18.350, dan Unilever (UNVR) turun Rp 200 ke Rp 22.950.

Bursa AS dan Eropa akhir pekan ditutup menguat signifikan ditopang oleh data business confidence Jerman bulan Februari yang meningkat ke level tertingginya selama 3 tahun terakhir yang berada diatas ekspektasi para ekonom serta mulai positifnya pandangan investor atas rencana penghentian program buy back surat utang AS tahun ini oleh The Fed. Dalam satu pekan ini, pergerakan bursa ditentukan oleh focus investor atas batas waktu pertemuan parlemen dan presiden AS pada 1 Maret mendatang untuk keputusan penghematan anggaran belanja. Jika terjadi deadlock maka anggaran belanja AS akan dikurangi sebesar US$ 85 juta dalam 7 bulan pertama tahun ini dan senilai US$ 1,2 triliun selama 9 tahun berikutnya.
 
Untuk IHSG awal pekan kami perkirakan bergerak fluktuatif sejalan dengan sikap wait and see investor  atas batas waktu rapat spending cuts AS 1 Maret pekan ini.  Katalis domestic adalah release kinerja keuangan emiten 2012 masih menjadi katalis utama pergerakan IHSG. Saham pilihan kami, antara lain: BMRI, WIKA, ADHI, KLBF, SMGR, JSMR dan PGAS.

Friday, February 22, 2013

JAPFA Comfeed Indonesia (JPFA)

Alert: Takeaways from Citi’s Indonesia Consumer Corporate Day

Takeaways from Hong Kong — Japfa Comfeed presented at our Indonesia Consumer Corporate Day (20-22 Feb). Below are the key takeaways:

* Ahead of industry in volume growth — On the back of rising purchasing power, buoyed by favourable macroeconomic fundamentals, the poultry industry is growing at 8-10% per year. Meanwhile, with its business consolidation completed, JPFA can now be more focused on enhancing its organic growth. As such, JPFA is optimistic that it can achieve volume growth of 10-12% in 2013.

* Feedmill margins sustainable — Given its ability to pass on cost prices, management guides for a sustainable margin in the 12-13% range.

* Poultry demand seasonality — Peak demand periods would revolve around the Ramadhan/Idul Fitri festivities. Year end festivities like Christmas will also provide a slight uplift in poultry consumption. Hence, during those periods, DOC prices are
typically firm or on an uptrend. The weakest period would be post Ramadhan/Idul Fitri and when school starts as consumers are more focused on allocating their disposable incomes to school fees and purchase of new school supplies.

* Strong market reputation assures market share dominance — Despite a growing number of poultry players in the sector, CPIN and JPFA continue to maintain their top two positions, commanding a combined c.60% market share, while the others are still below 10% each. By being in the business for several
decades, they have gained the reputation for quality products and services, hence keeping to a minimum the switching of suppliers amongst farmers.

* Capex spending — JPFA plans to allocate US$100m for capex in 2013, wherein 60-70% would be for DOC expansion and the remaining for feed business.

* Stock split — To improve liquidity, JPFA plans to do a stock split, with a proposed ratio of 1:5. This is pending shareholders’ approval on 20 March 2013.

* Beef cattle business temporarily hampered by import quota — The cattle business has stagnated due to import quotas imposed by the government.
However, management is still optimistic on the long-term growth potential of the business. We remain neutral on this considering that the cattle business is still only a small portion of the company’s overall business (less than 10% revenue
contribution).

me @ LOTS Trading Club (LTC)

Investor Reference 22 Feb 2013

LOTS Trading Club™ | lots.co.id
Lautandhana Securindo | YJ
 
 :::Buy BRAU & SCMA:::

Penantian panjang atas hasil EGM Bumi Plc, yang menjadi penentu dari perseteruan panjang dinasti Rothschild vs Bakrie berakhir dengan kemenangan Bakrie. Dengan demikian, proses cerai dari Bumi Plc akan berlanjut, dimana saham BUMI kembali ke Bakrie dan BRAU tetap berada di London.

Pasar akan menyambut positif hasil ini, namun reaksi yang berlebihan dapat memicu profit taking jangka pendek. Apalagi kondisi market global yang cenderung risk-off dan industri tambang yang kembali lesu bisa menyurutkan minat investor berspekulasi dengan dana besar.

Untuk BRAU yang dijanjikan suntikan dana segar $278 juta hasil divestasi saham BUMI, memiliki cerita menarik yang patut dicermati. Setelah cerai, Nat bisa lebih leluasa mengatur Bumi Plc (mungkin kembali dinamakan Vallar?) dengan tetap menggandeng Hashim Djojohadikusumo yang katanya memiliki lahan luas disamping lahan BRAU. Dengan $278 juta tentu BRAU siap dikembangkan menjadi jauh lebih besar lagi dan dengan GCG yang lebih baik.

Cerita besar lain yang tengah berkembang di pasar adalah rencana merger SCMA dan IDKM. Bagaimana dampak merger ini, bisa kita pelajari dari pengalaman merger beberapa emiten sebelumnya misalnya merger KLBF-DNKS, SMSM-ACAP dan JPFA-MBAI. Pasca merger, harga saham emiten existingnya kita tahu mengalami rally panjang.

Sewaktu KLBF merger, harganya masih Rp600an, lalu naik menjadi Rp1140 saat ini. Itu adalah harga setelah split 5x, jadi aslinya harga KLBF adalah Rp5700.

Sewaktu SMSM merger, harganya sekitar Rp300an, saat ini harganya adalah Rp2375. Nah, yang masih segar dalam ingatan kita adalah merger JPFA-MBAI. Harga JPFA saat itu adalah Rp4850an, skrg Rp8350. Dan sebentar lagi akan split 1:5 kali pula. Bisa ditebak kan bagaimana prospek SCMA pasca merger nanti...
me @ LOTS Trading Club (LTC)

Lautandhana Daily View 22 February 2013

Didominasi dan diramaikannya aksi profit taking atas saham-saham unggulan yang sudah rally berturutan oleh investor domestik, IHSG kemarin ditutup terkoreksi tipis 2 pts atau cenderung flat. Namun demikian, investor asing masih menggelontorkan dananya ke bursa saham Indonesia dengan membukukan transaksi net buy senilai Rp 767 miliar. Penghentian stimulus fiscal oleh The Fed diproyeksikan berpotensi memperlambat pertumbuhan ekonomi global sehingga mendorong bursa-bursa di Asia berjatuhan di zona merah. Saham-saham yang naik signifikan dan masuk daam jajaran top gainers di antaranya Lionmesh (LMSH) naik Rp 2.700 ke Rp 16.700, Lion Metal (LION) naik Rp 1.200 ke Rp 13.000, Elang Mahkota (EMTK) naik Rp 900 ke Rp 5.150, dan Indosprings (INDS) naik Rp 300 ke Rp 6.950; sedangkan saham-saham kategori top losers antara lain Century Textille (CNTX) turun Rp 1.200 ke Rp 4.800, Bank Mayapada (MAYA) turun Rp 600 ke Rp 2.950, Centris (CMPP) turun Rp 280 ke Rp 850, dan Bukit Asam (PTBA) turun Rp 250 ke Rp 15.150.
 
Bursa AS dan Eropa semalam ditutup terkoreksi cukup dalam seiring dengan focus investor atas kebijakan stimulus The Fed dengan indikasi kemungkinan mengakhiri program stimulus QE di tahun ini yang dapat berpotensi memperlambat laju pemulihan dan pertumbuhan ekonomi global dibandingkan dengan musim release kinerja keuangan emiten 2012. Indeks Nasdaq terkoreksi hingga 1% ditutup pada level 3.131,5 sedangkan indeks DJ Euro Stoxx dan FTSE 100 ditutup terkoreksi lebih dalam lagi diatas 1% masing-masing pada level 2.579,8 (-2,3%) dan 6.291,5 (-1,6%).
 
Untuk IHSG hari ini kami perkirakan terjadi koreksi lanjutan yang bersifat terbatas seiring dengan derasnya kekhawatiran atas dihentikannya stimulus The Fed.  Katalis domestic adalah release kinerja keuangan emiten 2012 masih menjadi katalis utama pergerakan IHSG. Saham pilihan kami, antara lain: BMRI, WIKA, ADHI, KLBF, SMGR, JSMR dan PGAS.

Thursday, February 21, 2013

Lautandhana Daily View 21 February 2013

Pasca koreksi sesaat, IHSG kemarin kembali membukukan rekor penutupan all time high baru di level 4.634,5 ditopang aksi selektif buy investor atas saham-saham unggulan dan lapis kedua terutama di sektoral konstruksi dan perkebunan. Investor asing membukukan transaksi net buy senilai Rp 276 miliar. Saham-saham top gainers di antaranya Matahari (LPPF) naik Rp 675 ke Rp 3.375, Surya Toto (TOTO) naik Rp 550 ke Rp 7.200, Lionmesh (LMSH) naik Rp 500 ke Rp 14.000, dan Unilever (UNVR) naik Rp 450 ke Rp 23.200; sedangkan saham-saham top losers antara lain HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 1.000 ke Rp 73.000, Inovisi (INVS) turun Rp 550 ke Rp 7.250, Asahimas (AMFG) turun Rp 400 ke Rp 7.800, dan Fast Food (FAST) turun Rp 250 ke Rp 12.700.

Bursa AS semalam ditutup terkoreksi cukup dalam akibat adanya perdebatan mengenai stimulus fiscal lanjutan dari The Fed dan anjloknya saham Apple setelah supplier terbesarnya Foxconn membatalkan rencana rekrutmen karyawan baru di China hingga Maret mendatang pasca para pekerja sudah mulai kembali bekerja setalah libur Imlek. Indeks Dow Jones, S&P 500 dan Nasdaq masing-masing ditutup pada level 13.927,5 (-0,8%); 1.512,0 (-1,2%) dan 3.164,4 (-1,5%). Sementara itu, bursa Eropa cenderung ditutup bervariasi dimana indeks FTSE menguat terbatas 0,3% berada di level 6.395,4 sedangkan indeks DJ Euro Stoxx -0,8% ditutup pada level 2.640,4.

Untuk IHSG hari ini kami perkirakan bergerak sideways terbatas diwarnai profit taking investor. Katalis domestic adalah release kinerja keuangan emiten 2012 masih menjadi katalis utama pergerakan IHSG. Saham pilihan kami, antara lain: BMRI, WIKA, ADHI, KLBF, SMGR, JSMR dan PGAS.

Wednesday, February 20, 2013

Lautandhana Daily View 20 February 2013

Setelah rally berkelanjutan dan terus mencetak rekor all time high baru, IHSG kemarin akhirnya terkena maraknya aksi profit taking investor atas saham-saham unggulan sehingga ditutup terkoreksu terbatas sebesar 0,2% di level 4.602,1. Terbatasnya pelemahan indeks ditopang oleh aksi selektif buy investor asing dengan mencetak transaksi net buy senilai Rp 723 miliar. Saham-saham top gainers di antaranya HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 1.500 ke Rp 74.000, Inovisi (INVS) naik Rp 800 ke Rp 7.800, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 300 ke Rp 50.950, dan Pelita Sejahtera Abadi (PSAB) naik Rp 275 ke Rp 4.425; sedangkan saham-saham top losers antara lain Delta Jakarta (DLTA) turun Rp 5.000 ke Rp 285.000, Astra Agro Lestari (AALI) turun Rp 400 ke Rp 18.500, Surya Toto Semesta (TOTO) turun Rp 350 ke Rp 6.650, Bukit Asam (PTBA) turun Rp 350 ke
Rp 15.050.

Bursa AS semalam ditutup menguat signifikan dan mencetak rekor penutupan tertinggi baru dalam 5 tahun terakhir didorong oleh optimism rencana merger Office Depot Inc dan OfficeMax Inc yang akan diumumkan dalam pekan ini. Sentimen positif Eropa juga turut mengerek naik pergerakan bursa AS dimana indeks kepercayaan Jerman di bulan Februari mengalami kenaikan signifikan hingga ke level tertingginya sejak 3 tahun terakhir di level 48.5 dari periode Januari di level 31.5, mengalahkan ekspektasi para ekonom di level 35. Indeks Kepercayaan Jerman ini juga menjadi katalis utama pergerakan naik bursa Eropa yang signifikan dimana indeks DJ Euro Stoxx dan FTSE masing-masing melonjak 1,7% dan 1%.

Untuk IHSG hari ini masih akan diwarnai oleh berlanjutnya aksi profit taking investor sehingga potensi terjadi koreksi terbatas. Katalis domestic adalah release kinerja keuangan emiten 2012 masih menjadi katalis utama pergerakan IHSG. Saham pilihan kami, antara lain: BMRI, WIKA, ADHI, KLBF, SMGR, JSMR dan PGAS.

Tuesday, February 19, 2013

Daily Views 19 February 2013

Meski hanya mengalami kenaikan super tipis akibat maraknya aksi profit taking investor, IHSG kembali membukukan rekor all time high berturut-turut di level 4.612. Tekanan jual banyak melanda pada saham-saham unggulan yang telah mengalami rally penguatan signifikan. Investor asing masih membukukan transaksi net buy senilai Rp 477 miliar. Saham-saham top gainers di antaranya Bayan (BYAN) naik Rp 350 ke Rp 8.650, Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 300 ke Rp 40.200, Indosat (ISAT) naik Rp 250 ke Rp 6.750, dan Bukit Asam (PTBA) naik Rp 200 ke Rp 15.400; sedangkan saham-saham top losers antara lain HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 500 ke Rp 72.500, Fast Food (FAST) turun Rp 450 ke Rp 12.950, Asahimas Flat (AMRT) turun Rp 400 ke Rp 6.400, Mitra Adiperkasa (MAPI) turun Rp 300 ke Rp 7.150.
 
Bursa Eropa awal pekan ditutup terkoreksi cenderung flat yang didorong oleh anjloknya saham Carlsberg pasca release kinerja keuangan yang dibawah ekspektasi analis dan koreksi saham Telefonica SA hingga di level terendahnya sejak Agustus 2012 setelah kisi-kisi labanya akan mengalami kontraksi akibat dibukukannya potensi rugi forex senilai US$ 585 juta. Sementara itu, Presiden ECB juga memberikan sinyal adanya beberapa resiko yang dihadapi Uni Eropa selama masa pemulihan ekonominya turut memberikan andil atas flat to lowernya bursa Eropa. Indeks FTSE ditutup melemah 0,2% di level 6.318,2 sedangkan indeks DJ Euro Stoxx naik tipis 0,1% di level 2.616,7.
 
Untuk IHSG hari ini masih akan diwarnai oleh maraknya aksi profit taking investor sehingga potensi terjadi koreksi yang sifatnya terbatas.  Katalis domestic adalah release kinerja keuangan emiten 2012 masih menjadi katalis utama pergerakan IHSG. Saham pilihan kami, antara lain: BMRI, WIKA, ADHI, KLBF, SMGR, JSMR dan PGAS.